Pages

Kamis, 12 Juli 2012

Rabu, 11 Juli 2012
di TK Az-Zaytun Jam 11.00
Saya (Makmur Nonci) memberikan pengarahan/Bimbingan tentang Kedisiplinan Kerja, Kinerja Guru, dan Evaluasi Diri mengenai Perangkat Pembelajaran kepada Kepala  dan Guru-guru TK se Kota Parepare













Jumat, 06 Juli 2012

MANFAAT-MANFAAT SEDEKAH


Ahmad Abdullah
  • Malaikat mendoakan orang yang bersedekah agar mendapatkan gantinya :
» اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا «
            “Ya Allah,  berilah orang yang bersedekah, gantinya!” (HR. Bukhari Muslim)
  • Orang yang bersedekah ditolong dari setan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« ماَ يُخْرِجُ رَجُلٌ شَيْئًا مِنَ الصَّدَقَةِ حَتىَّ يَفُكَّ عَنْهَا لِحْيَيْ سَبْعِيْنَ شَيْطَانًا »
            “Tidaklah seseorang mengeluarkan sedikit dari sedekah hingga keluarlah 70 setan dari kedua rahangnya.” (HR. Ahmad (al-Musnad; 23012), al-Hâkim (al-Mustadrak; 1521), al-Baihaqi (Syu’abul Iman; 3474), dishahîhkan oleh al-Albani dalam Shahîh al-Jami’ (5814))
  • Sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ »
“Obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah!” (HR. Abû Daud, Thabrani, dan al-Baihaqi dari sekumpulan para sahabat, hadîts hasan lighairihi, lihat Shahîh at-Targhib wat Tarhib (I/182))
  • Sedekah meredamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ »
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan murka Allah.” (HR. Turmudzi, Ibnu Hibbân, dihasankan oleh at-Turmudzi, dan didha’ifkan oleh al-Albani, lihat Dha’iful Jami’ (1489))
  • Sedekah akan memadamkan dosa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ »
 “Sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Turmudzi, Ahmad, al-Baihaqi, an-Nasa`i, dishahîhkan oleh al-Albani, lihat Shahihul Jami’ (5136))
  • Sedekah dapat menjaga kehormatan dan  kemuliaan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« ذَبُّوا عَنْ أَعْرَاضِكُمْ بِأَمْوَالِكُمْ »
“Belalah kehormatanmu dengan hartamu!” (HR. al-Khatib dari Abû Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dishahîhkan oleh al-Albani, lihat Shahîh al-Jami’ (3426))
  • Sedekah membantumu untuk meraih  khusnul khotimah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ »
“Perbuatan-perbuatan baik akan melindungi dari kematian yang buruk.” (HR. al-Hâkim dengan sanad shahîh (Shahîh al-Jami’ (3795), Thabrani dengan sanad hasan (Shahîh al-Jami’ (3797))
Beliau juga bersabda :
« إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مَيْتَةَ السُّوْءِ »
“Sesungguhnya sedekah memadamkan murka Allah dan mencegah kematian yang  buruk.” (HR. Turmudzi, Ibnu Hibbân, At-Turmudzi berkata: ‘Hadîts hasan gharib’, didha’ifkan oleh al-Albani (al-Misykah (1919), al-Irwa` (885), Dha’iful Jami’ (1489))
  • Sedekah melindungimu dari nyala api. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« كُلُّ امْرِئٍ فِيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتىَّ يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ »
 “Setiap orang akan berada di dalam naungan  sedekahnya hingga diputuskan perkara di antara  manusia.” (HR. Ibnu Hibbân, al-Hâkim dengan sanad shahîh, berdasarkan syarat Muslim, lihat Shahîh al-Jami’ (4510))
  • Sedekah melepaskan hutangmu pada hari kiamat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« مَنْ فَكَّ رِهَانِ مَيِّتٍ عَلَيْهِ الدَّيْنُ فَكَّ اللهُ رِهَانَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
“Siapa yang melepaskan hutang seorang mayit yang menanggung hutang, maka Allah akan melepaskan tanggungannya pada hari kiamat.” (HR. Daraquthni, al-Baihaqi, hadîts dha’if (Dha’if at-Targhib wa at-Tarhib (1134))
  • Sedekah melindungimu dari siksa api neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« يَا عَائِشَة اسِتَتِرِيْ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ,فَإِنَّهَا تَسُدُّ مِنَ الْجَائِعِ مَسَدَّهَا مِنَ الشَّبْعَان »
 “Wahai ‘Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma, karena ia menutupi kelaparan  dari orang yang lapar dan menggantinya dengan kenyang!” (HR.  Ahmad, al-Bazzar, Ibnu Khuzaimah, al-Albani Rahimahullah berkata: Hasan Lighairihi (Shahîh At-Targhib (865)) (AZ)*
(Majalah Qiblati Edisi 11 Tahun I

Minggu, 01 Juli 2012


DAMPAK POSITIF MENAHAN PANDANGAN
Ibnul Qoyyim berkata dalam kitab ad-Da’ wad-Dawa’(penyakit dan obatnya) mengatakan:
 “Pandangan adalah anak panah Iblis yang beracun. Barangsiapa  melepaskan pandangannya maka akan menyesal selamanya. Dalam menahan pandangan ada beberapa manfaat, diantaranya:
  1.  Bahwasannya menahan pandangan merupakan kepatuhan pada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ini merupakan puncak kebahagiaan hamba di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
    قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (٣٠)
    “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. (An-Nur: 30)
  2. Bahwasannya menahan pandangan dapat mencegah pelakungan dari sampainya pengaruh anak panah yang beracun barangkali didalamnya terdapat pengaruh racun yang dapat merusak hatinya.
  3. Bahwasannya menahan pandangan akan mewariskan ketenangan dan  kemesraan bersama Allah didalam hati dan perasaan  ingin selalu bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena sesungguhnya melepas pandangan akan memecah dan membagi hati dan menjauhkannya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  4. Bahwasannya menahan pandangan akan menguatkan hati dan membuatnya senang, sebagaimana melepas pandangan akan melemahkan hati dan membuatnya sedih.
  5. Bahwasannya menahan pandangan akan membuat hati bercahaya, untuk inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut ayat an-Nur (cahaya ) setelah perintah menahan pandangan. Dia yang Maha Tinggi berkata: “Katakanlah kepada orang-orang beriman agar mereka menahan pandangan mereka”, kemudian setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Allah (Pemberi) cahaya langit dan bumi.”
  6. Bahwasannya menahan pandangan akan mewariskan firasat yang benar yang dengan firasat tersebut pelakunya (pemilik hati) dapat membedakan yang haq dan yang bathil, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi hamba balasan terhadap amalnya, karena menahan pandangan termasuk amal. Maka apabila seorang hamba menahan pandangannya dari apa saja yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti Dia akan memberi ganti padanya dengan melepas cahaya bashirohnya (memberi cahaya hati) dan membuka baginya pintu ilmu, ma’rifah dan firasat yang benar.
  7. Bahwasannya menahan pandangan akan mewariskan keteguhan, keberanian dan kekuatan didalam hati.
  8. Bahwasannya menahan pandangan akan menutup jalan masuk kehati bagi syaitan, karena sesungguhnya syaithan masuk melalui pandangan dan menembus hati melalui pandangan lebih cepat dari udara dan ditempat kosong.
  9. Bahwasannya menahan pandangan akan memberi kesempatan kepada hati untuk mecurahkan segenap pikiran dan tenaganya dalam kemashlahatan-kemaslahatannya.
  10. Sesungguhnya antara mata dan hati terdapat  celah dan jalan masuk yang mengharuskan pemisahan satu dengan yang lain, ia akan baik dengan baiknya dan akan  rusak karena rusaknya. Apabila hati rusak maka rusaklah pandangan, dan apabila pandangan rusak maka rusaklah hati. Begitu pula kebalikannya di bidang kebaikan.
Inilah sebagian faidah menahan pandangan. Kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan karunia dan kemuliaan-Nya untuk menjaga kita semua dari ketergelinciran, sebagaimana saya meminta PadaNya agar kita jadi termasuk orang yang data memberdayakan nikmat-nikmat Allah dalam ridha-Nya. Amin.(Sy)
Majalah Qiblati Edisi 9 Tahun I


NIKMATNYA MEMILIKI HATI YANG LEMBUT
Sesungguhnya maksiat walaupun kecil akan membuka jalan bagi kemaksiatan yang lain hingga kemaksiatan menjadi besar.Dengan begitu seseorang akan mudah melakukannya, dan pelakunya tidak menyadari bahayanya. Satu persatu akan menumpuk didalam hatinya, sampai dia tidak memperdulikannya lagi, tidak mampu meninggalkannya serta berusaha melakukan yang lebih banyak dari yang sebelumnya. Akibatnya pengagungan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan terhadap larangan-Nya menjadi lemah didalam hatinya sebagaimana maksiat akan melemahkan perjalanan hati kepada Allah dan negeri akhir dan membelenggunya. Lalu maksiat-maksiat tersebut tidak membiarkannya melangkah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sama sekali. Maka dosa akan menghalangi seorang dari penghubung dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memutus pejalan menuju Allah, melemahkan pencari ridlo Allah.
Oleh sebab inilah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
(إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْباً نَكَتَ فِيْ قَلْبِهِ نَكْتَةٌ سَوْدَاءُ ، فَإِذَا تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صَُقلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتىَّ  تَعْلُوا  قَلْبُهُ ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِيْ ذَكَرَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى á كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونâ
“Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan dosa terjadi titik hitam didalam hatinya, maka apabila hamba tersebut bertaubat dan meninggalkan maksiat tersebut serta mohon ampun mengkilatlah hatinya, namun apabila hamba tersebut menambah dosa maka akan bertambahlah noktah (bintik) hitam tersebut sehingga menguasai hatinya, itulah penutup hati yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.”
Sesungguhnya kenikmatan kelembutan hati termasuk sebagian dari kenikmatan yang paling besar dan paling agung, tidaklah hati yang enggan terhadap nikmat ini kecuali pemiliknya diancam dengan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala, sungguh Dia yang Maha Suci telah berfirman:
فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
 Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.” (Az-Zumar: 22)
Tidaklah hati mana saja yang melembut kepada Allah kecuali pemiliknya menjadi orang yang berpacu untuk melakukan kebajikan, orang yang bersegera melakukan ketaatan, orang yang paling suka kepada ketaatan dan kecintaan kepada Allah, orang yang paling jauh dari bermaksiat kepada-Nya. Maka barangsiapa yang mengenal Tuahnnya dengan sebenar-benarnya pastilah hatinya melembut. Dan barangsiapa yang tidak mengenal Rabb-nya pastilah hatinya mengeras. Tidaklah kau dapati hati yang keras kecuali, pasti kau dapati pemilikinya sebodoh-bodoh hamba terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sejauh-jauh hamba dari mengenal-Nya. Acap kali kebodohan terhadap Allah itu  membesar,  acap kali pula seorang hamba menjadi hamba yang paling berani melanggar hukum-hukum Allah dan semua yang dihramkan-Nya. Dan setiap kali kau dapati seseorang yang terus menerus memikirkan nikmat-nikmat Allah yang tidak terhitung jumlahnya itu, maka kau kan dapati dihatinya  ada kelembutan.(SY)
Majalah Qiblati Edisi 9 Tahun I

JANGAN TAKUT UJIAN SERTIFIKASI ULANG, INI HANYA PEMETAAN

Berita yang masih simpang siur seputar Ujian Sertifikasi Ulang Guru nampaknya masih mendominasi obrolan dikalangan para guru,terutama di kalangan guru yang selama ini sudah menikmati tunjangan profesi guru (TPP).Yang menghebohkan karena adanya beberapa informasi yang menyatakan bahwa apabila tidak lulus uji ulang ini ,ada kesempatan kedua,kalau masih tidak lulus maka tunjangan profesi pendidiknya akan “dihentikan “.Kali ini Blog Pengawas Sekolah Indonesia akan menurunkan berita selengkapnya  yang dikutip dari JPNN.com edisi 24 Juni 2012 : GURU merasa dipermainkan dan terus menjerit. Hanya sesaat menikmati tunjangan profesi, meski di banyak daerah tersendat, kini para guru risau lagi. Kabar bahwa pemerintah akan melakukan ujian sertifikasi ulang terhadap 1.020.000 orang guru yang telah bersertifikat profesi, langsung mendapat penolakan keras dari kalangan pendidik. Bahkan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun berniat melakukan gerakan boikot.
Belum cukup, para guru mengancam akan menggugat Mendikbud M Nuh ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika nekad menggelar ujian sertifikasi ulang.
Kabar itu sampai ke telinga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik, Kemdikbud, Prof Dr Syawal Gultom, MPd. Buru-buru, pejabat yang menangani urusan sertifikasi guru ini menampik isu tersebut.
Dia tegaskan, perintah tidak akan menggelar ujian sertifikasi ulang. Akan tetapi, pemerintah akan menggelar ujian untuk seluruh guru secara nasional khusus untuk pemetaan.
Berikut petikan wawancara khusus wartawan JPNN Nicha Ratnasari dengan Syawal Gultom di ruang kerjanya di Gedung Kemdikbud, Jakarta, beberapa hari yang lalu.
Apa benar Kemdikbud akan menggelar ujian sertifikasi ulang untuk para guru yang sudah bersertifikat?
Tidak, itu tidak benar. Pemerintah bukan ingin menggelar ujian sertifikasi ulang. Tetapi, ujian yang rencananya kita gelar di bulan Juli 2012 ini ujian untuk pemetaan kualitas dan kemampuan guru secara nasional.
Apakah pelaksanaannya sama dengan ujian sertifikasi ?
Tentu tidak. Ini berbeda dengan ujian sertifikasi guru dan ujian ini diikuti oleh semua guru. Ini kan langkah awal pemerintah untuk menerapkan program pengembangan kapasitas guru. Sehingga, sebelum melaksanakan program tersebut, pemerintah harus melakuan pemetaan kualitas guru. Dengan cara apa? Ya dengan cara ujian ini. Kalau ujian sertifikasi kan tidak diikuti oleh semua guru.
Jika hasilnya sudah ada, maka pemerintah akan jelas mengetahui, materi apa saja yang patut dikembangkan bagi para pendidik. Rencananya sekitar 2,6 juta guru yang akan mengikuti ujian ini.
Bentuk atau format soal seperti apa yang akan digunakan dalam pelaksanaan ujian ini?
Bentuk atau format soal yang akan digunakan dalam ujian ini adalah format soal pilihan ganda. Kenapa kita menggunakan soal pilihan ganda? Karena kementerian memang ingin menguji dua hal. Yakni, kemampuan mengajar dan penguasaan materi. Ujian ini akan diikuti oleh semua guru mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lalu bagaimana jika ada guru yang menolak?
Yang ditolak mereka (guru) itu apa? Semua guru itu akan dinilai kinerjanya. Ini kan juga sebagai bentuk pembinaan bagi mereka. Kalau tida mau dinilai kinerjanya terus bagaimana? Bagaimanapun pengukuran ini harus dilakukan, karena kalau tidak, maka pemetaan itu tidak akan bisa berjalan.
Bagaimana jika sampai ada yang berencana untuk memboikot Kemdikbud dan tetap menolak keras ujian seperti ini?
Aksi boikot itu kan muncul karena memang mereka kurang memahami maksud ujian ini. Kami maklumi tindakan mereka seperti itu, Meskipun adanya ujian sertifikasi, pemerintah tetap harus membutuhkan data untuk pemetaan. Karena selama ini kan pemerintah tidak punya ukuran yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan kapasitas guru. Maka itu, pahami dulu tujuannya, baru berkomentar. Kalau mereka sudah paham, pasti tidak akan memboikot.
Sebenarnya apa yang memaksa pemerintah untuk tetap melaksanakan ujian ini disamping alasan untuk pemetaan? Apakah karena terkait buruknya hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) dan menunjukkan kemampuan guru rendah?
Bisa dikatakan hal itu juga yang memaksa pemerintah untuk melakukan ujian pemetaan ini. Karena buktinya masih ada juga yang dinyatakan lulus UKA tapi skornya rendah atau pas-pasan. Bahkan, juga ada 32 ribu orang guru yang tidak lulus UKA dan harus mengikuti diklat. Ini cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian bagi pemerintah terutama Kemdikbud. Maka itu, nanti dengan adanya ujian pemetaan ini akan terlihat semua, bagaimana kondisi kualitas guru di seluruh Indonesia baik yang sudah bersertifikat maupun yang belum.
Terkait dengan penyaluran tunjangan profesi guru yang kerap kali terlambat, apakah pemerintah sudah mantap akan melakukan perubahan mekanisme penyaluran tunjangan ini?
Mengenai rencana perubahan mekanisme ini, masih dalam proses pengkajian, sistem penyaluran seperti apa yang tepat digunakan dalam penyaluran tunjangan profesi ini. Seperti dikatakan Pak Menteri (Mendikbud), tahun 2012 ini semua hal mengenai guru sudah harus menunjukkan perbaikan dan peningkatan. Mulai dari kualitas hingga pemberian hak-haknya. Kenapa pemerintah tetap ingin merubah mekanisme penyaluran ini, karena untuk mengejar target tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran. Ketiga hal ini lah yang harus diutamakan.
Tapi, apakah benar perubahan mekanisme penyaluran tunjangan profesi ini juga diakibatkan adanya dugaan penyimpangan di daerah?
Wah, kalau masalah itu, saya tidak berhak untuk menjawab dan bukan kapasitas saya. Mengenai hal ini mungkin bisa ditanyakan kepada Pak Menteri . Saya tidak mau berbicara banyak mengenai tunjangan profesi ini. Saya lebih fokus pada masalah sertifikasi guru, peningkatan dan pengembangan kualitas guru saja.***

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons